Anda Memasuki Zona Blog " Sang Khalifah "
Cari Blog Ini
Kamis, 07 Maret 2013
Kamis, 17 Mei 2012
X-RAY WORKING
X-Ray dalam
radiografi merupakan noninvasif tes kesehatan yang membantu diagnosa fisik dan
merawat kondisi medis. Imaging dengan X-Ray melibatkan pemberian dosis radiasi
ionisasi dalam jumlah kecil kepada tubuh agar dihasilkan citra atau gambaran tubuh
bagian dalam. X-ray merupakan cara atau treatment yang paling tua dan sering
digunakan untuk pencitraan medis. X-Ray tulang digunakan untuk pencitraan
tulang dalam tubuh, meliputi tangan, pergelangan tangan, lengan, kaki,
pergelangan kaki, lutut ataupun paha.
X-Ray tulang
digunakan untuk :
1.
Mendiagnosa patah tulang ataupun
sambungan yang lepas.
2.
Menunjukkan gambaran yang tepat dan
stabilisasi dari fragmen-fragmen tulang saat perawatan atau pemulihan suatu
retakan.
3.
Petunjuk untuk operasi orthopedi
seperti pembenaran posisi sambungan atau perbaikan tulang yang patah ataupun
retak.
4.
Mencari luka, infeksi, arthritis,
pertumbuhan tulang yang tidak normal, perubahan tulang dalam metabolisme.
5.
Membantu saat pendeteksian dan
diagnosis kanker tulang.
6.
Melihat obyek asing disekitar tulang
ataupun di dalam tulang.
X-Ray untuk tulang ini tidak
memerlukan persiapan khusus. Pasien harus melepas seluruh pakaiannya dan
memakai pakaian khusus selama pemeriksaan. Pasien juga harus melepaskan
perhiasan, kacamata, barang-barang yang terbuat dari logam ataupun pakaian yang
kemungkinan akan mengganggu citra X-Ray.
Gambar
Peralatan X-Ray Tulang
Untuk wanita
harus menginformasikan kondisi fisiknya untuk kemungkinan kehamilan. Beberapa
test pencitraan tidak boleh dilakukan saat hamil agar janin tidak terkena
radiasi. Jika memang diperlukan, akan diusahakan agar dosis radiasi yang
diterima oleh bayi seminimal mungkin. Peralatan yang digunakan dalam
pemeriksaan tulang dengan X-Ray ini adalah tabung X-Ray yang diletakkan di atas
sebuah meja tempat pasien berbaring. Di bawah meja terdapat film atau plat yang
merekam gambar.
Bagaimana Cara kerjanya?
X-Ray
merupakan suatu bentuk radiasi seperti cahaya atau gelombang bunyi. X-Ray dapat
melewati banyak objek termasuk tubuh. Harus hati-hati saat menggunakan X-Ray
untuk pemeriksaan, Mesin X-Ray menghsilkan pancaran radiasi yang kecil yang
melewati tubuh, terekam citra pada film atau plat khusus untuk merekam gambar
digital.
Masing-masing
bagian tubuh menyerap X-Ray dengan dosis bervariasi. Tulang yang padat menerima
radiasi yang lebih besar dibanding bagian yang lebih lunak seperti otot, lemak
ataupun organ. Sebagai hasilnya, tulang tergambar putih pada X-Ray, bagian yang
lunak tergambar abu-abu dan udara hitam.
Sampai
beberapa waktu yang lalu, citra X-Ray dalam bentuk film seperti negatif foto
film. Namun sekarang, citra sudah dalam file digital tersimpan secara
elektronik. Citra yang tersimpan mudah dicari dan sewaktu-waktu dapat
dibandingkan dengan citra X-Ray yang baru untuk diagnosis dan pemeriksaan
penyakit.
Gambar Hasil
Citra Tulang dengan X-Ray
Keuntungan dan Resiko
Keuntungan
pemerikasaan tulang dengan X-Ray adalah :
1.
X-Ray tulang lebih cepat dan lebih
mudah untuk melihat dan menaksir tulang yang patah ataupun sambungan yang
terlepas.
2.
Peralatan X-Ray relatif tidak mahal
dan tidak membutuhkan ruang yang luas, dapat ditempatkan di ruang emergency,
ruang radiologi, ambulan, ruang perawat ataupun tempat lain yang tepat untuk
pasien dan radiologis.
3.
Karena citra X-Ray cepat dan mudah,
sangat membantu pada diagnosa darurat serta perawatan.
4.
Tidak ada radiasi yang tertinggal
pada tubuh pasien setelah pemeriksaan X-Ray.
5. X-Ray
biasanya tidak mempunyai efek saat rentang diagnosis
Resiko pemeriksaan tulang dengan
X-Ray adalah :
1.
Sedikit kemungkinan menyebabkan
kanker karena radiasi yang dipancarkan, tetapi sejauh pemeriksaan dilakukan
secara benar maka resiko ini tidak akan terjadi.
2.
Radiasi yang diberikan harus sesuai.
Untuk Spine X-Ray misalnya, dosis yang diberikan 1,5 mSv, sama seperti
seseorang pekerja radiasi yang menerima radiasi selama 6 bulan. Untuk X-Ray
bagian yang berbahaya, dosisnya sekitar 0,001 mSv, sama dengan seorang pekerja
radiasi yang menerima radiasi selama 1 hari.
3. Wanita harus
menginformasikan kondisi fisiknya jika wanita sedang hamil.
Untuk meminimalkan radiasi yang terserap, digunakan
dosis yang serendah mungkin untuk menghasilkan gambar yang bagus. Komisi
proteksi radiasi nasional maupun internasional secara terus-menerus memperbaiki
standar aturan untuk para radiologis. Mesin X-Ray dapat diatur berapa pancaran
X-Ray nya dengan filter yang signifikan dan metode kontrol dosis untuk
meminimalkan radiasi yang tidak tepat.
Sumber
X-Ray Tulang (Radiografi) « Yulia Hernawati's Blog.html
X-Ray Tulang (Radiografi) « Yulia Hernawati's Blog.html
Langganan:
Postingan (Atom)